Pemuda Tabi yang Tercinta Nama mu Aku dengar dari pelosok terpencil di bawah Gunung yang tak pernah dikunjungi oleh mereka yang disebut Pemerintah. Terdengar nama mu yang diceritakan oleh orang bagaikan hidup di sorga, aku ingin sekali bertemu dan tidur dipekukan dan menetap bersama mu Tabi. Sekian lama rindu ku terwujud mengunjungi mu ketika aku Dikejar Oleh manusia yang aku tak kenal, keluarga ku sebagian Gugur di tangan orang tak dikenal, adapula Gugur di tengah hutan karena kelaparan. Akupun berlarian tanpa ada pertolongan oleh Mereka yang disebut Pemerintahan, aku berlari-lari dan lari untuk bertemu dengan mu Tabi ku. Tak bayangkan keberadaan mu entah jauh atau dekat, jika aku hosa dan lemah dipertengahan jalan, aku harus ingat nama mu agar harapan untuk memeluk mu Tabi ku. Tidak lama kemudian aku telah tibah dipelukan mu, tidur bersama mu, makananpun aku menyesuaikan dengan makanan mu. Tabi ku Dusun mu bagaikan sorga berbukit-bukitan yang Indah menawang . Terliha...
Rakyat mati merdeka tetapi tidak tahu tentang Proses kemerdekaannya ? Rakyat Hanya berpikir Mengharapkan PBB akan memutuskan Kemerdekaan itu' adapula rakyat masih mengharapkan Amerika dan Belanda Untuk membatu Proses Kemerdekaan Papua. ya itu wajar masih tidak papa karena Ketidaktahuan rakyat dan kurangnya keterlibatan dalam diskusi2 dan ketidak libatan aktivisme perjuangan juga ketidaktahuan mengenali Musuh yang dilawan? Tetapi yang Paling menakutkan adalah Mereka yang menamakan aktivis dan Pejuang Tetapi masih terus Mengharapkan Keputusan (PBB) untuk kebebasan Papua dan Mengharapkan Gerakan Diplomat Bernegosiasi , Kelakuan sepeerti ini bisa dinamakan Berjuang tetapi Tidak mengenal Musuh siapa yang dilawan? Dan siapa Yang harus berteman? Sering kita ketahui Bahasa-Bahasa Aktivis tentang ( Kolonial, Kapitalis, Dan Imperealis) Adapula yang paling bahayanya lagi Revolusioner? Pengunaan beberapa kata ini sering diungkapkan tetapi Siapa sebenarnya Kolonia...