Pemuda Tabi yang Tercinta Nama mu Aku dengar dari pelosok terpencil di bawah Gunung yang tak pernah dikunjungi oleh mereka yang disebut Pemerintah. Terdengar nama mu yang diceritakan oleh orang bagaikan hidup di sorga, aku ingin sekali bertemu dan tidur dipekukan dan menetap bersama mu Tabi.
Sekian lama rindu ku terwujud mengunjungi mu ketika aku Dikejar Oleh manusia yang aku tak kenal, keluarga ku sebagian Gugur di tangan orang tak dikenal, adapula Gugur di tengah hutan karena kelaparan.
Akupun berlarian tanpa ada pertolongan oleh Mereka yang disebut Pemerintahan, aku berlari-lari dan lari untuk bertemu dengan mu Tabi ku. Tak bayangkan keberadaan mu entah jauh atau dekat, jika aku hosa dan lemah dipertengahan jalan, aku harus ingat nama mu agar harapan untuk memeluk mu Tabi ku.
Tidak lama kemudian aku telah tibah dipelukan mu, tidur bersama mu, makananpun aku menyesuaikan dengan makanan mu. Tabi ku Dusun mu bagaikan sorga berbukit-bukitan yang Indah menawang . Terlihat dibawah bukitan adapula Danau Yang Indah dipenuhi ikan gabus, dipenuhi buah-buahan, dipenuhi Pepohonan, terlihat laut yang indah di ujung Timur dan barat . Gunung Sikloppun mengaliri Sungai-sungai yang Indah, Bersama mu Aku menikmati keindahan Alam di dusun mu.
Tabi ku yang Tercinta saat itu aku harus berpelarian ke tempat yang jauh untuk pelajari pengalaman hidup yang lain , waktu yang cukup lama tapi nama mu dan pelukan mu Aku tidak dapat lupakan dari ingatan ku, selalu teringat dusun yang Indah, teringatpula makanan khas dari dusun mu.
Sekian lama di negeri orang aku bermimpi bermain dengan mu dibawah pepohonan Sagu, dibawah bukit-bukitan menikmati angin danau yang bersopoi-sopoi. Pengen aku harus kembali memeluk dan tidur dipekukan mu tabi ku. Tidak lama kemudian tugas pelarianku telah selesai dan aku harus berburuh-buruh ke pelukan mu.
Akhirnya aku telah kembali dalam pelukan mu Tabi Ku, tetapi rasanya pelukan mu dulu berbeda dari pelukan saat ini. Aku rasa ada yang kurang, Aku cemburu dan harus berusaha keras untuk mencari tahu, ternyata benar Tabi yang Aku Cinta dulu berbeda hari ini, dusunnya telah berubah total Pepohonan Sagu Telah Hilang, bukit-bukitan terlihat Indah telah Gugur, Ikan-Ikan Gabus Di Danaupun telah punah, sungai-sungai yang mengaliri dirusak.
Dusun yang penuh pepohonan Sagu digantikan dengan Tembok-tembok beratap yang dipadati oleh orang-orang yang dulunya saya tidak pernah melihat. Aku semakin cemburu dan rasa ingin menangis tapi berusaha terus-menerus siapa yang berselingku dengan Tabi Tercinta Ku. Aku baru ketahui Ternyata Tabi Berselingku dengan pemerintah dan orang-orang yang kaya. Semakin lama kelamaan tabi tidak lagi pendulikan aku juga tidak pendulikan dusun , Tabi semakin kejam bekerja sama dengan orang kaya mengusur dan menjual Dusun yang dipenuhi Kehindahan bagaikan Sorga.
Tabi juga terus menerus mendukung Agenda-agenda Selingkunya untuk menguasai,mengusur dusun yang penuh dengan susu dan Madu. Tabi ku mata mu telah dicungkil dan engkau dimanfaatkan oleh mereka, Tabiku bukalah mata mu dan lihatlah dusun mu seluruh isinya telah lenyap dikuasai oleh selingkuhan mu dan akan lenyap pula keluarga mu yang tersisa. Tabi ku tercinta akhir kata jika engkau tidak sadar “Kehindahan dusun yang tersisa bukit-bukitan dan Kehindahan Danau ini akan dikuasai oleh selingku mu”.
Bersambung....
Proletar Cinta Tabi.
Komentar
Posting Komentar