Untuk Kawan Pendatang Juga Kepada Kawan Orang Papua.
Aku Harus Menulis ini Kepada mu, agar dapat Mengerti apa yang kami terus melawan selama ini, terkadang kawan-kawan sedikit tidak sepakat dengan status di dinding ini yang bentuknya melawan pemerintah ( kami sebut Kolonial). Yaa memang kawan-kawan akan bingung karena kurangnya kami harus duduk bersama untuk mendiskusikannya.
Kami benar-benar bersahabat dibangku SD, SMP, SMA juga di Lembaga yang lebih tinggi, namun Perpisahanpun tejadi untuk mendapatkan sebuah impian selama kita dalam Lembaga. Anda mungkin sudah memiliki pekerjaan entah Guru, Tenaga Medis, Intelijen,PNS, TNI POLRI, Pendamping dll. Persahabatan kita menjadi duri yang tak bisa disentuh lagi, karena perbedaan pandangan kita selama ini.
Kita dididik dalam Lembaga Pendidikan yang sama menerima materipun sama, namun kita dilahirkan dengan berbagai latar belakang dan sejarah kehidupan yang berbeda. Sejarah itu membuat persahabatan kita semakin jauh tak bisa disentuh karena sahabat yang dulunya akrab Menjadi duri mungkin karena aku pemberontak, melawan pemerintah.
Sahabat ku, Aku kesal tidak bisa duduk bersama kalian untuk menceritakan apa yang orang Papua mau, Sebenarnya aku ingin sekali duduk bersama kalian untuk curhat tentang pemberontakan ini. Kesalahpahamanlah yang membuat kita tak bisa duduk bersama, kesalahpahamanlah membuat kalian memusuhi aku karena ingin merdeka atau sebaliknya.
Saya harus menulis ini agar kawan dapat mengerti dan tidak dapat memusuhi antara kita lagi. (Lebih pada sasaran)...
saya harus kastau kalau perjuangan Papua merdeka bukanlah memusuhi kawan Pendatang, Papua merdeka juga bukan mengusir kawan Pendatang dari atas Tanah Papua. Perjuangan Papua Merdeka itu untuk kita yang hidup diatas Tanah Papua ini, Perjuangan Papua Merdeka itu untuk Kemanusiaan yang adil dan beradab tanpa menindas, tanpa Merampas, tanpa kelas yang lebih berkuasa. Kita sudah menetap disini memiliki Tanah, memiliki rumah dan memiliki buah-buahan (pekerjaan), kita telah beranak cucu diatas tanah ini, maka itu artinya kita sudah dimiliki dan memiliki Tanah ini, Matipun Diatas Tanah ini.
Perjuangan Hak Penentuan Nasib Sendiri tidak hanya diperjuangkan oleh Mereka Orang Papua saja, perjuangan kebebasan itu diperjuangkan oleh banyak Orang, artinya kawan-kawan Pendatang dari luar Papua juga sedang berjuang bersama. Dengan demikian Kawan-kawan juga dapat membuka diri, membuka mata agar Melihat Perjuangan ini untuk kita berjuang bersama.
Perjuangan bangsa untuk menentukan nasib sendiri tidaklah mudah, karena Perjuangan ini melawan kekuasaan Yang berlapis lapis diatas Tanah Papua ini.
Mungkin membingungkan Siapakah yang harus kami lawan?
Perlawanan SELAMA INI yang dilakukan diPapua dalam bentuk apapun entah Melalui penyampaian pendapat ( demonstrasi) , pembrontakan di hutan oleh TPN-PB, Perjuangan di Internasional melalui berbagai organisasi yang terkemuka hari ini (ULMWP) adalah perjuangan yang sama untuk merebut Hak kemerdekaan. Dalam hal ini, kita selalu bingung entah orang Papua dan kawan Pendatang, siapa yang kita lawan? kawan-kawan Pendatang berpikir orang Papua sedang melawan Pendatang dan mengusir kawan-kawan Pendatang dan juga orang Papua berpikir kita melawan orang Indonesia usir dari tanah Papua.
Ketidaktahuan Masalah yang dihadapi atau diperjuangkan adalah hal yang membuat Kita selalu salah paham, Akhirnya Pendatang dan Papua menciptakan konflik rasis, konflik adu-domba ( baku makan antara kita sendiri).
Disini saya mau tulis musuh yang kita lawan hari ini adalah Sistem Kekuasaan yang menindas, menguras, merampas Melalui Negara Indonesia untuk kepentingan negara lain ( kolonial,. Kapitalis dan Imperialis).
Negara memberalatkan TNI POLRI untuk membekap Korporasi-korporasi anak kandung kapitalis yang meraya lelah diseluruh negeri ini.
Negara memberalatkan TNI POLRI untuk mengawasi Perusahaan-perusahaan milik Kapitalis, TNI POLRI tidak menyadari bahwa dia sedang menjaga Dapurnya Negara Imperialis. Hal ini juga karena ketidaktahuan kita Sistem Negara yang menindas dan merampas hak-hak Rakyatnya.
Jadi dalam perjuang kebebasan ini tidak memandang kulit, tidak memandang rambut, tidak memandang AGAMA, tidak memandang Pendatang Tidak memandang Orang Asli, kita adalah satu, satu manusia, satu ciptaan Tuhan, satu Tanah air PAPUA. Muusuh kita adalah Sistem Kolonial Demokrasi yang mementingkan Negara-negara berkuasa (Imperialisme).
Jangan kita lihat dari apa yang kita dapatkan hari ini dari pekerjaan yang kita kerjakan itu, tetapi lihatlah kemanusiaan lain yang mendapatkan hasil yang tidak memuaskan dalam pekerjaan mereka.
Untuk mu Kawan.
Saya ucapan Terimakasih kalau Sudah Membacanya
Persatuan Tanpa Batas Perjuangan Sampai Menang.
Nipson.
Aku Harus Menulis ini Kepada mu, agar dapat Mengerti apa yang kami terus melawan selama ini, terkadang kawan-kawan sedikit tidak sepakat dengan status di dinding ini yang bentuknya melawan pemerintah ( kami sebut Kolonial). Yaa memang kawan-kawan akan bingung karena kurangnya kami harus duduk bersama untuk mendiskusikannya.
Kami benar-benar bersahabat dibangku SD, SMP, SMA juga di Lembaga yang lebih tinggi, namun Perpisahanpun tejadi untuk mendapatkan sebuah impian selama kita dalam Lembaga. Anda mungkin sudah memiliki pekerjaan entah Guru, Tenaga Medis, Intelijen,PNS, TNI POLRI, Pendamping dll. Persahabatan kita menjadi duri yang tak bisa disentuh lagi, karena perbedaan pandangan kita selama ini.
Kita dididik dalam Lembaga Pendidikan yang sama menerima materipun sama, namun kita dilahirkan dengan berbagai latar belakang dan sejarah kehidupan yang berbeda. Sejarah itu membuat persahabatan kita semakin jauh tak bisa disentuh karena sahabat yang dulunya akrab Menjadi duri mungkin karena aku pemberontak, melawan pemerintah.
Sahabat ku, Aku kesal tidak bisa duduk bersama kalian untuk menceritakan apa yang orang Papua mau, Sebenarnya aku ingin sekali duduk bersama kalian untuk curhat tentang pemberontakan ini. Kesalahpahamanlah yang membuat kita tak bisa duduk bersama, kesalahpahamanlah membuat kalian memusuhi aku karena ingin merdeka atau sebaliknya.
Saya harus menulis ini agar kawan dapat mengerti dan tidak dapat memusuhi antara kita lagi. (Lebih pada sasaran)...
saya harus kastau kalau perjuangan Papua merdeka bukanlah memusuhi kawan Pendatang, Papua merdeka juga bukan mengusir kawan Pendatang dari atas Tanah Papua. Perjuangan Papua Merdeka itu untuk kita yang hidup diatas Tanah Papua ini, Perjuangan Papua Merdeka itu untuk Kemanusiaan yang adil dan beradab tanpa menindas, tanpa Merampas, tanpa kelas yang lebih berkuasa. Kita sudah menetap disini memiliki Tanah, memiliki rumah dan memiliki buah-buahan (pekerjaan), kita telah beranak cucu diatas tanah ini, maka itu artinya kita sudah dimiliki dan memiliki Tanah ini, Matipun Diatas Tanah ini.
Perjuangan Hak Penentuan Nasib Sendiri tidak hanya diperjuangkan oleh Mereka Orang Papua saja, perjuangan kebebasan itu diperjuangkan oleh banyak Orang, artinya kawan-kawan Pendatang dari luar Papua juga sedang berjuang bersama. Dengan demikian Kawan-kawan juga dapat membuka diri, membuka mata agar Melihat Perjuangan ini untuk kita berjuang bersama.
Perjuangan bangsa untuk menentukan nasib sendiri tidaklah mudah, karena Perjuangan ini melawan kekuasaan Yang berlapis lapis diatas Tanah Papua ini.
Mungkin membingungkan Siapakah yang harus kami lawan?
Perlawanan SELAMA INI yang dilakukan diPapua dalam bentuk apapun entah Melalui penyampaian pendapat ( demonstrasi) , pembrontakan di hutan oleh TPN-PB, Perjuangan di Internasional melalui berbagai organisasi yang terkemuka hari ini (ULMWP) adalah perjuangan yang sama untuk merebut Hak kemerdekaan. Dalam hal ini, kita selalu bingung entah orang Papua dan kawan Pendatang, siapa yang kita lawan? kawan-kawan Pendatang berpikir orang Papua sedang melawan Pendatang dan mengusir kawan-kawan Pendatang dan juga orang Papua berpikir kita melawan orang Indonesia usir dari tanah Papua.
Ketidaktahuan Masalah yang dihadapi atau diperjuangkan adalah hal yang membuat Kita selalu salah paham, Akhirnya Pendatang dan Papua menciptakan konflik rasis, konflik adu-domba ( baku makan antara kita sendiri).
Disini saya mau tulis musuh yang kita lawan hari ini adalah Sistem Kekuasaan yang menindas, menguras, merampas Melalui Negara Indonesia untuk kepentingan negara lain ( kolonial,. Kapitalis dan Imperialis).
Negara memberalatkan TNI POLRI untuk membekap Korporasi-korporasi anak kandung kapitalis yang meraya lelah diseluruh negeri ini.
Negara memberalatkan TNI POLRI untuk mengawasi Perusahaan-perusahaan milik Kapitalis, TNI POLRI tidak menyadari bahwa dia sedang menjaga Dapurnya Negara Imperialis. Hal ini juga karena ketidaktahuan kita Sistem Negara yang menindas dan merampas hak-hak Rakyatnya.
Jadi dalam perjuang kebebasan ini tidak memandang kulit, tidak memandang rambut, tidak memandang AGAMA, tidak memandang Pendatang Tidak memandang Orang Asli, kita adalah satu, satu manusia, satu ciptaan Tuhan, satu Tanah air PAPUA. Muusuh kita adalah Sistem Kolonial Demokrasi yang mementingkan Negara-negara berkuasa (Imperialisme).
Jangan kita lihat dari apa yang kita dapatkan hari ini dari pekerjaan yang kita kerjakan itu, tetapi lihatlah kemanusiaan lain yang mendapatkan hasil yang tidak memuaskan dalam pekerjaan mereka.
Untuk mu Kawan.
Saya ucapan Terimakasih kalau Sudah Membacanya
Persatuan Tanpa Batas Perjuangan Sampai Menang.
Nipson.
Komentar
Posting Komentar