Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

TNI mengajar di sekolah? Itu sebenarnya bukti kegagalan nasionalisme Indonesia di West Papua

TNI mengajar di sekolah? Itu sebenarnya bukti kegagalan nasionalisme Indonesia di West Papua Negara sadar, tra bisa pertahankan Papua dengan senjata (represi fisik). Maka, represi psikis (represi ideologi) dilancarkan, dengan target usia dini (SD). Kenapa target usia dini? Indonesia sadar atas peningkatan kesadaran perjuangan kemerdekaan Papua dalam generasi muda Papua. Maka walau guru bukan profesi TNI, mereka akan paksa mengajar sambil buat propaganda humanis, dan menyalahkan pegawai guru yang tidak aktif. Kenapa guru tidak aktif? Bagaimana bisa guru mengajar ditengah ancaman teror operasi militer besar-besaran? Bagaimana mungkin murid mau masuk belajar sementara gedung2 sekolah dijadikan pos penginapan TNI yang sedang operasi? Ini persis tahun 1980an di Kebo, Paniai. Yang satu generasi dengan saya lihat dan alami kelakuan TNI. Saya saksikan bagaimana represi TNI di sekolah tempat kedua orang tua saya mengajar. Mereka masuk kelas ambil alih peran guru dan ajari sejarah dan n...

Labirin Luka Di Bumi Koloni

Labirin Luka Di Bumi Koloni Post Aleks Giay Luka tak akan melihat betapa senyapnya harimu merayakan perihnya dan luka takan pernah berhenti ngilu tanpa kamu yang membalutinya sendiri. Nanar luka membuncah dalam busung dadamu menahan kepedihan dan setianya menyimpang pada relung hati yang terkulai melihat kezaliman penjajah. Kebenaran atas nama masa lalu suatu bangsa ialah luka bagi bangsa kolonial untuk terus menyayati jiwa-jiwa di bangsa koloni dengan tingkap jahanamnya. Cerita panjang terpajang di dinding zaman ke zaman dalam legenda bangsa- bangsa terjajah di jagat raya ini. Bawasanya telah di wahyukan pada suatu negeri koloni akan di lukai dan terus akan terluka dengan laku jahanam tirani melalui tangan jahil serdadunya. Apapun bentuk wajahmu di mata penjajah dalam semua di mensi kehidupan akan terbaca sebagai binatang buruan. Hal itulah yang tercacat dalam buku-buku tua bagi wilayah jajahannya. Popor bedilnya selalu akan melerai dada dan timah bedilnya kapanpun di letuskan...

Ini Puisi Jalanan

Ini puisi jalanan Tanda kami belum menyerah Saat keadilan dirumuskan Dan ketidakadilan bertambah Ini puisi jalanan Tanda kami belum lelah Saat kemanusiaan dibangkaikan Dan kepentingan borjuis meningkat Ini puisi jalanan Tanda kami masih punya darah Saat sekian jiwa-jiwa berkongsi Melebur kabur dalam perangkap tirani Ini puisi jalanan Tanda kami belum berserah Di tengah ratusan kompromi Kami 'kan tetap juang berontak Ini puisi jalanan Tanda kami belum menyerah Tanda kami menolak menyerah Tanda kami belum lelah Tanda kami masih punya nafas Oyehe, 15/02/18 Aleks Giyai